Jumat, 27 Mei 2011

TENTANG MUSIK ROCK

Musik rock gak pernah mati. Musik rock selalu berevolusi dari waktu ke waktu. kalau mbah-mbah lagi ngomong rock, maka rock yang dimaksud bakalan berbeda dengan apa yang terbayang oleh angkatan bapak-ibu kita. penafsiran rock dari kedua zaman itu pun bakalan beda dengan apa yang dimaksud dengan rock jaman sekarang.
dedengkot rock memang Beatles, tapi sebenarnya Grup Rock tertua di dunia adalah THE TIELMAN BROTHERS asal Indonesia, tepatnya dr Maluku yg hijrah ke Belanda pada tahun 1956.
Musik rock adalah musik pemberontakan dan poros utama dari perkembangan aliran musik mainstream saat ini. Dari rock sendiri kemudian lahir berbagai sub genre seperti punk, art rock, hardrock, heavy metal, glam metal, grunge, trash, hip metal, progresif rock dlsb yg terus beranak pinak sampai akhir jaman.
Namun yg lebih mendasar harusnya diketahui oleh para rocker keatas, adalah sebuah filosofi hidup. Hidup itu keras, sekeras batu karang, namun demikian, sekeras apapun hidup ini, hidup tetaplah harus bergulir. Cukup disayangkan bahwa falsafah ini tidak dianut oleh kebanyakan rocker. Lebih banyak yg terjebak pada gaya hidup/pergaulan, bukan lagi satu perjalanan batin selama hidup sang pelaku. Padahal satu hal yg tidak dapat dipilahkan, yakni antara gaya bermusik dengan watak yg terbentuk dari mengarungi hidup ini.
Bila seorang pecinta musik rock atau pelaku musiknya tanpa sadar masih saja menyekat antara pengalaman batin selama hidupnya dengan ekspresi jiwanya yg tertuang dalam satu karya musik rock, maka bagaikan robot yg lihai memainkan musik...tanpa rasa...tanpa pelibatan jiwanya...tanpa kehidupan...tanpa doa...
Tidak bisa dipungkiri bahwa masih banyak yg mengaku rocker, yang me-konsumsi narkotika dan alkohol. Pertanyaannya, apakah yg seperti ini adalah syarat untuk memainkan dan menikmati musik rock? Apakah itu yg disebut rocker sejati?
Read more...

Minggu, 15 Mei 2011

MANAJEMEN GRUPBAND

Syarat manajer band :
• Seorang manajer band harus suka musik.
• Seorang manajer band harus punya jiwa kepemimpinan.
• Seorang manajer band harus punya network yang luas dan kemampuan membuat networking baru.
• Seorang manajer band harus punya jiwa marketing dan mampu menjadi juru bicara/PR (public relation).
• Seorang manajer band harus kreatif dan strategik.
• Seorang manajer harus fleksibel dan tidak semena-mena dalam pengambilan kuputusan.

Tugas manajer band :
• Menjaga keutuhan band.
• Membangun citra band.
• Menjalin kerjasama dengan pihak lain, seperti pihak label, EO, Lawyer, dan lainnya yang terkait dengan kepentingan band..
• Mengontrol sistem administrasi.
• Mencari job pentas, job iklan, dan job lainnya.

Tim Manajemen band
Sejalan dengan berkembangnya suatu grupband, maka manajemen band sudah tidak lagi dipegang hanya seorang manajer saja. Seorang manajer harus mulai membentuk tim kerja guna menangani semua aktifitas manajemen berdasakan jenis tanggungjawabnya.
1.Band Manager (manajer utama)
Bertanggungjawab mengatur semua lini demi kemajuan band yang tentunya berdasarkan plan strategic yang telah disepakati bersama.
2.Business Manager
Bertanggungjawab dalam hal negosiasi budget, perjanjian-perjanjian, dan lainnya yang terkait.
3.Personal Manager
Mengelolah masalah intern band, seperti jadwal latihan, jadwal pentas, jadwal wawancara radio dan lainnya yang terkait.
4.Tour Manager
Bertanggung jawab mengurus segala hal yang berkenaan dengan konser dan tur, seperti, transportasi, akomodasi dan lainnya yang terkait.
5.Road Manager
Bertanggung jawab untuk mengurus segala hal yang terjadi selama pentas. Dari awal pertunjukan sampai selesai.
6.Stage Manager
Bertanggung jawab dengan segala hal yang berhubungan di atas panggung, seperti, kru, operator dan lainnya yang terkait.
7.Finance Manager
bertanggungjawab mengelolah keuangan secara keseluruhan.
Read more...

Jumat, 06 Mei 2011

Musisi-musisi Pemberontak

Kehadiran musik dalam guratan sejarah telah berhasil menancapkan fakta tersendiri. Jagad musik dalam beberapa dekade terakhir telah memunculkan barisan musisi yang tidak hanya sekedar lihai meramu instrumen, namun lebih dari itu, musik sebagai bahasa universal mampu beroperasi dalam dialektika sosial masyarakat.


Pergeseran naluri musik tidak lagi sebatas pengalaman estetis-auditif ataupun hiburan semata. Musik ditangan beberapa musisi progresif semakin menghentakkan iramanya ke jantung realitas. Mendentingkan kesadaran di tengah ketimpangan sosial, atau bahkan tidak jarang pula memacu kekuatan radikal menuju perubahan sosial.

Dalam segmentasi berbagai genre musik, para musisi telah semakin berani mengusung komposisi nada perlawanan atau pemberontakan. Intonasi kritik dan protes pun akhirnya lekat dengan musik, jumlahnya sebanyak para musisi yang meyakini bahwa pembaharuan sosial bisa disuarakan melalui musik.

Gerakan punk, misalnya, lahir dalam notasi kegalauan sosial, di mana anak-anak muda meluapkan kebosanan terhadap represi politik yang dilakukan oleh para penguasa. Hal semacam itulah yang memicu beragam gerakan perlawanan dalam sendi perkembangan musik di belahan dunia.

Pelaku resistensi dan pemberontak dapat diamati secara lintas-genre. Dalam ranah rock, band rap-rock Rage Against The Machine (RATM) adalah contoh yang cukup representatif. Bukan hanya karena musik dan liriknya yang mengedepankan kritik politik, namun juga karena para personel band ini sangat aktif dalam gerakan-gerakan politik perlawanan sayap kiri.

Jauh sebelumnya, pada dekade 1960-an, Bob Daylan menjadi sosok penting dalam gerakan perlawanan kaum muda terhadap kebijakan pemerintah Amerika Serikat yang melanjutkan perang di Vietnam. Perjuangan dan dedikasi Bob Dylan di dunia musik demikian mengagumkan. Dia merupakan musisi multidimensional, penyanyi, pencipta lagu, penulis, sastrawan, dan disc jockey. Dylan bahkan berhasil memprovokasi lahirnya sejumlah genre dalam musik pop, termasuk folk-rock dan country-rock.

Sejumlah karya terbaik Dylan begitu populer ketika dirinya menjadi dokumentarian dan tokoh pergolakan di Amerika Serikat. Karya-karya Dylan dianggap mampu menjadi kontrol sosial bagi perilaku pemerintah serta masyarakat yang bertindak berlebihan. Tak heran jika pengaruhnya terus bergema hingga beberapa generasi. Nama Bob Dylan tak lekang dari ingatan. Belakangan warga dunia masih menyanyikan lagu-lagunya dalam berbagai demonstrasi dan aksi protes terhadap aksi Amerika menginvasi Irak beberapa tahun silam.

Blantika musik dunia pun menorehkan sejumlah musisi yang bisa dikatakan sebagai inspirator sekaligus “provokator”. Bob Marley sang punggawa musik Reage mampu menghadirkan kepercayaan diri, pemberontakan dan keadilan. Jim Morrison (vokalis band The Doors) mengusung latar musik rock baru dengan suasana yang kompleks, surealis, dan sugestif yang mengeksplorasi seks, mistisisme, obat-obatan, pembunuhan, kegilaan hingga kematian. Marilyn Manson, rockstar yang berhasil mencitrakan dirinya dengan sosok yang lekat dengan kegelapan dan satanik.

Musisi Lokal
Pada jalur musik pemberontak, masyarakat Indonesia tentu tidak asing dengan nama Iwan Fals. Konsistensinya terhadap lagu-lagu dengan lirik perlawanan terhadap ketidakadilan membuatnya dikenal sebagai pahlawan kaum pinggiran. Dia mengungkapkan realitas sosial dalam untaian lirik lagu berirama balada.

Setiap kali mendengar lagu-lagu Iwan Fals, banyak orang yang sejenak tersadarakan kondisi sosial tanah air. Orang menyukainya karena lagu-lagunya mudah dicerna dan mengandung pesan-pesan humanis yang mendalam. Kelebihan lirik lagu-lagu iwan yang paling mencolok adalah kenyataan bahwa dia tidak lahir dari ruang hampa, lirik-liriknya lahir dari hasil jepretan atas kondisi sosial politik Indonesia sendiri dengan penggunaan kata-kata sederhana, telanjang, dan kadang-kadang jenaka.

Nama lain yang tak kalah kondang adalah almarhum Harry Roesli, musisi kelahiran Bandung yang kerap melahirkan karya-karya yang sarat kritik sosial dan bahkan bernuansa pemberontakan terhadap kekuasaan diktator yang korup. Kegiatannya di mana saja tak pernah lepas dari pengawasan aparat. Dia juga sering terlibat dalam berbagai aksi dan advokasi ketidakadilan. Pada masa Orde Baru, pementasan musik dan teater yang dibuatnya sering dicekal aparat keamanan.

Saat bergulirnya reformasi Mei 1998 untuk menggulingkan rezim Soeharto, Harry berada di barisan depan para demonstran. Rumahnya pada waktu itu menjadi pusat aktivitas relawan Suara Ibu Peduli di Bandung. Sejak dulu rumahnya ramai dengan kegiatan para seniman jalanan dan tempat berdiskusi para aktivis mahasiswa.

Sikap kritis Harry tidak hanya berhenti setelah lengsernya Soeharto. Pada masa pemerintahan BJ Habibie, salah satu karyanya yang dikemas 24 jam nonstop juga nyaris tak bisa dipentaskan. Juga pada awal pemerintahan Megawati, dia sempat diperiksa Polda Metro Jaya gara-gara mempelesetkan lagu wajib Garuda Pancasila.

Resistensi dan kemajuan musik semakin menegaskan pentingnya semangat perdamaian, persatuan, dan kampanye anti-kekerasan. Musik seakan bergerak menjadi aparatus kebudayaan dan gerakan yang menghujam segala bentuk ketidakadilan serta penindasan.
(source: http://smokeragon.blogspot.com/2010/03/25-musisi-pemberontak.html)

Menilik perkembangan musik Indonesia disaat ini, sangat jarang pencipta lagu baik dari grupband maupun perorangan yang konsen pada tema lirik yang mengkritisi bangsa ini, terutama di lini nilai-nilai kemanusiaan. Semua hanya terkonsentrasi pada tema cinta, kepedihan, patah hati dan sejenisnya demi alasan klasik yakni permintaan pasar. Padahal filosofi seorang seniman adalah menjaga kemurnian karyanya, selalu membuat pembaharuan dan selalu sarat dengan muatan pencerahan hidup. Ini yang perlu direnungkan oleh semua pelaku musik di negeri ini...
Read more...

Comments

HTML Comment Box is loading comments...