Senin, 24 Desember 2012

Mudahkah Mendirikan Grup Band?

Jumlah grup band di tanah air ini kalau dihitung semua bakal tidak kurang dari 10.000 grup. Betapa tidak, di beberapa kota besar mulai timbul grup-grup musik dengan latar pendidikan pemusiknya masih duduk di sekolah dasar. Belum lagi yang SMP, SMU, Mahasiswa, karyawan perkantoran swasta/negeri, masing-masing sekolah, kampus dan perkantoran bermunculan grup-grup baru dengan berbagai jenis aliran musik seperti hardcore, slow rock, rock alternatif, reggae, jazz, pop, pop alternatif, dan pop kreatif. 

Fenomena ini terus bergulir, bak mati satu tumbuh seribu, banyak grup yang bubar, lebih banyak lagi yang muncul. Hal ini belum ditambah yang bervisi lebih serius bahkan dengan berdarah-darah ingin mencapai mimpinya menjadi grup band papan atas bangsa kita tercinta ini. Memang bukan tidak mungkin, sebab semua grup papan atas juga berawal seperti halnya diatas. Namun yang jelas bermusik (berkesenian) tidaklah gampang ! Baca artikel “Etika & Estetika Bermusik” di posting saya yang lain. Bagi grup-grup baru atau yang baru rencana membentuk grup, jangan hiraukan judul artikel diatas bila setidaknya mau mengikuti langkah-langkah uraian berikut ini. 
1. Bergabung kedalam sebuah grup band yang sudah ada atau memilih personil-personil grup yang kamu inginkan sendiri. Dalam hal ini cenderung yang sudah dikenal. Tidaklah semudah membalik telapak tangan dalam hal memilih pemain dari orang-orang yang kita kenal. Tidak sedikit yang seperti ini akhirnya bubar atau setidaknya masih belum juga tercapai cita-citanya untuk menjadi band besar walau sudah bertahun-tahun lamanya. Kelompok bermain musik tidaklah sama dengan kelompok yang hanya mengandalkan kebersamaan, lebih dari itu. Tiap personil harus berkemampuan cukup (skill) dalam memainkan musiknya, harus bisa mengelolah ego-nya, harus sinergi dalam setiap pengambilan keputusan, disiplin akan hal apapun terutama dalam hal disiplin waktu, percaya diri, tidak sombong, kreatif, dan yang penting sekali adalah totalitas dan mau untuk diarahkan oleh orang lain. Tidak sedikit grup band yang solid namun karyanya tidak pernah bisa diterima oleh masyarakat kebanyakan. Hal ini disebabkan oleh sikap tertutup/egoisme yang tinggi dari personil-personilnya, sehingga pembenaran-pembenaran terus terjadi tanpa menggubris sedikitpun kritikan yang ada. 
2. Nama grup band kamu mesti unik, sebisa mungkin mudah diingat serta selaras dengan warna musik kamu. Dan jangan lupa buatlah logonya. 
3. Tempat berlatih (rehearsal studio) sebaiknya cari yang senyaman mungkin, baik dari sisi harmoni akustik suara maupun dari sisi kenyamanan psikis. Terlebih kalau mempunyai studio pribadi. 
4. Libatkan beberapa orang untuk hadir pada saat grup berlatih. Bukan pacar, bukan teman jogging, namun pilihlah orang yang telah lama terjun di dunia musik, khususnya dunia industri musik sebagai pengamat setiap aktivitas grup, terlebih jika dia mampu memberi saran yang jitu dan realistis. 
5. Berlatihlah yang terarah dan konsisten, semakin sering semakin baik. Namun latihan secara personal juga tidak bisa dikesampingkan. Jangan sekali-kali kamu datang ke tempat latihan dalam kondisi tidak/kurang siap akan materi yang akan dilatih bersama. Ingat, latihan bersama hanya untuk menyelaraskan materi lagu dan batin antar personil. 
6. Berkaryalah dengan sebanyak mungkin mencipta lagu. Buatlah lagu yang fresh, unik dan sesuai dengan kemampuan para personilnya terutama sang vokalis. Jangan menjiplak karya orang lain, justru akan menyulitkan grupmu sendiri tatkala harus di publikasikan. Grupmu dianggap tidak segar/baru dan daya magnetisnya lemah karena sudah dibuat oleh grup yang kamu jiplak. Namun kalau dijadikan referensi, sebaiknya sebanyak mungkin mendengarkan karya orang lain dan yang sewarna tentunya. Dengan kata lain, influence dari karya orang sih sah-sah saja. 
7. Dengan influence dari karya orang, buatlah lebih berkarakter dan lebih menarik dari referensinya. Jika perlu, libatkan orang lain yang paham akan musik untuk berpendapat tentang struktur dan warna lagumu. 
8. Dalam membuat lirik lagu jangan sekedar mengikuti trend. Buatlah yang unik dan sederhana, dengan bahasa sehari-hari namun tidak mengurangi kualitas lirik secara keseluruhan. Sisipkan kata-kata yang menarik perhatian. Dalam hal tema, tuangkan dari kejadian riil saat ini. Jangan terlalu sering mengulang kata yang sama, kecuali untuk memperkuat tema lagu tersebut, umumnya di tempatkan pada fungsi reff (reffrain). Perkirakan bahwa orang lain yang mendengar lagu tersebut akan mudah terbawa emosinya oleh alur liriknya. 
9. Judul lagu diperjuangkan semenarik mungkin. Buatlah orang lain penasaran untuk menelaah liriknya ketika membaca judul lagumu. 
10. Buatlah proposal penawaran untuk pentas pada acara-acara pertunjukan musik dengan skala kecil dulu. Lagu yang dibawakan jangan melulu lagunya orang lain, cobalah 2-3 lagu karya sendiri juga di tampilkan. Setiap selesai pentas, buatlah catatan evaluasi untuk di perbaiki pada pementasan berikutnya. Akan lebih baik bila pentas grupmu selalu ada dokumentasi berupa video dan audio guna analisa detilnya. Bila grup bandmu sudah mulai sering pentas, sebaiknya datanya di lengkapi grafik perkembangan, baik kuantitas maupun kualitasnya. 
11. Pilihlah seorang manajer untuk mengatur semua aktivitas bandmu yang mulai padat. Angkat satu orang dulu sebelum menambah fungsi yang lain. Tugas manajer band yang paling sederhana adalah mengatur jadual latihan, jadual pentas, mengatur keuangan, mengajukan proposal ke berbagai acara, mencatat semua aktivitas masing-masing personil band. Dengan berdasar pada faktor kebutuhan, dengan peningkatan aktivitas grup, sangat mungkin untuk menambah satu atau beberapa orang lagi untuk bergabung di manajemen grup band kamu. 
12. Buatlah komunitas untuk mendukung band kamu disamping bergabung dengan beberapa komunitas musik di kotamu. Ajaklah mereka brainstorming akan eksistensi band kamu, paling tidak dua minggu sekali. Banyak informasi yang bisa kamu dapat dari mereka dan umumnya mereka akan ikut mempromosikan band kamu ke teman-temannya yang lain. 
13. Manfaatkan jaringan internet untuk menyebar luaskan kiprah band kamu. Gabunglah dengan beberapa portal, blog dan lainnya, serahkan tugas seperti ini pada manajemen band kamu. 
14. Band kamu juga harus mempunyai gaya yang beda dengan grup-grup lain sewaktu band kamu lagi pentas. Kostum yang dipakaipun juga perlu diperhatikan. 
15. Mulailah mendokumentasikan lagu-lagu ciptaan band kamu di studio rekaman (recording studio) yang memadai. Buatlah aransemen yang sederhana saja namun jelas dan kuat akan tema nada-nadanya. Ide memang tidak ada batasnya, jadi jangan terlalu mengumbar ide sehingga lagumu jadi terlalu berat atau rumit/ribut. Aspek penghayatan sangatlah penting di aktivitas ini, sebab energi setiap pemain akan tersalur ke dalam lagu saat proses recording. Bila belum biasa, hindari proses perekaman lebih dari satu lagu dalam hari yang sama, hal ini guna menghindari kesamaan feel antara lagu satu dengan lagu yang lainnya. Warna lagu band kamu tidaklah lepas dari sound-sound yang ditetapkan, usahakan sound-sound tersebut mempunyai keunikan atau berbeda dengan band yang sudah ada. Saat proses mixing, band kamu mesti terlibat untuk mengontrol sejauh mana sudah sesuai dengan keinginan band kamu atau belum. Namun pada umumnya, seorang pe-mixing yang berpengalaman, akan paham dengan apa-apa yang di harapkan band kamu. Dan yang terakhir adalah proses mastering, sebaiknya kamu percayakan saja pada ahlinya. 
16. Ajukan lagu kamu ke radio-radio yang sekiranya mau menerima lagu-lagu grup band pemula. Serahkan 2-3 lagu beserta profil band kamu dan usahakan juga penawaran untuk mengisi acara interview atau interaktif show secara on-air. Alangkah baiknya bila hasil mastering tersebut kamu kemas dalam bentuk CD beserta sampulnya, untuk dititip jualkan kepada pihak radio. 
17. Surat kabar lokal, terlebih yang mempunyai area nasional seyogyanya memuat tentang seputar band kamu, jangan lupa menyertakan foto grup. 
18. Bersikaplah optimis pada waktu proses pengenalan dan penambahan jam terbang band kamu. Jangan down ketika animo masyarakat terasa dingin, terus maju. Yang terpenting selalu adakan evaluasi rutin untuk mendapatkan terobosan atau strategi baru guna mendongkrak popularitas band kamu. 
19. Buatlah beberapa proposal untuk diajukan ke pihak label dan sertakan pula lagu-lagu yang sudah mulai dikenal masyarakat luas. Di tahap ini band kamu plus manajemen harus berani ambil resiko untuk ditolak mentah-mentah, tidak digubris dan bla bla bla, bahkan ada label yang selalu mengajukan sekian rupiah yang harus disediakan oleh pihak band. Bila itu terjadi, sekali lagi jangan nge-drop, sambil tanya kanan- kiri-introspeksi, terus ajukan ke label-label lainnya. Smiling face gitulah. Hal dana operasionalnya bagaimana? memang masalah ini sudah menjadi tradisi, hal ini tidak akan menjadi beban berat bila dipahami disetiap pengeluaran ongkos operasional adalah investasi. 
20. Hati-hati dengan intilah Band Indie. Band ini bukanlah sikap anti industri, lebih pada bentuk perlawanan kepada pihak industri yang tetap tidak bersedia menampungnya walaupun band tersebut sudah sangat banyak penggemarnya. Band indie adalah band dengan warna musik yang tidak popular (tidak lagi trend berdasar kebanyakan orang), tema yang diangkatpun tidak popular, namun mampu membuat banyak penggemar menjadi tergila-gila olehnya. Jadi bila band kamu masih dijalur band popular dan tiada satupun label resmi maupun pihak yang menamakan dirinya dengan istilah indilabel yang tertarik, maka sebaiknya mengambil langkah produksi sendiri, yang tentunya kamu mesti melibatkan seorang investor yang bakal membiayai itu semua, syukur-syukur sampai tahap distribusi dan promosi, baik itu media teve maupun promo pertunjukan outdoor. Yang terpenting, kemungkinan ini diambil bila kamu dapat memastikan bahwa band kamu bakal booming. Bila menyoal tentang Indilabel yang ada di Indonesia, mereka lebih banyak menampung grup-grup yang tidak diterima pihak label resmi, tepatnya label besar. Sementara perilaku usahanya masih teridentifikasi sama dengan yang mereka sebut industri (label besar). 
21. Terakhir. Grup band akan selalu dihadapkan pilihan dalam meniti karirnya, antara lain : Popularitas? Uang? atau pilihan ideal, yakni Keduanya?. Silahkan memilih sendiri, dimana masing-masing mempunyai resiko postif dan resiko negatif yang sama. Namun yang lebih penting adalah jangan takut untuk mengambil resiko ! (AM)

Tidak ada komentar:

Comments

HTML Comment Box is loading comments...